Usai begadang semalan bersama Yusuf di tepi laut, Sam bangun kesiangan. Matanya terbuka saat matahari sudah menyala menerobos jendela. Sam keluar kamar untuk cuci muka. Sudah ada sarapan di meja makan, sambal dan udang goreng. Sam berjalan meninggalkan rumah ke tepi sungai. Ia duduk di atas perahu yang berjajar di tepi sungai. Dengan HP nya […]
Untuk apa membaca Sabhaparwa hari ini?
“Sebenarnya pacarmu itu Tsani apa Septi, Sam?” Yusuf bertanya kepada Sam. Pertanyaan tanpa basa-basi tepat ke sasaran. Sam hanya melirik sebentar kepada Yusuf kemudian tatapannya kembali lagi ke laut, ke titik cahaya pada kapal yang bergerak. “Mereka berdua hanya sebatas teman. Aku belum punya pacar. Aku belum punya pekerjaan, lulus kuliah saja belum. Skripsi bolak-balik […]
Berhenti pada keimanan dan berjalan mencari kebenaran
“Tsani, kamu jahat. Kamu tidak adil. Kamu hanya ingin menangmu sendiri. Kamu hanya memanggilku saat kamu membutuhkanku. Sementara ketika aku ingin diskusi denganmu kamu menghindar.” Itu adalah pesan WA terakhir yang diterima Tsani dari Sam. Tsani tahu itu adalah puncak kemarahan Sam. Tiga kali Sam meminta waktu untuk bertemu dan Tsani selalu menolak. Bukan […]
YANG MEMBATU DALAM KALBU
Sebuah sore di Kota Semarang. Seorang laki-laki duduk di sebuah bangku. Namanya Mazin Ibnu Ibtisam. Ia membaca sebuah buku bersampul hijau. Sam, begitu ia biasa dipanggil oleh Tsani, perempuan yang sedang ditunggunya. Sam tenggelam dalam lautan kata-kata bacaannya. Ia menggaris-garis bagian-bagian penting, memberi catatan-catatan di pinggir buku. Tsani, perempuan yang dia tunggu datang, keluar dari […]
Ada gengsi di sekolah
Ada gengsi di sekolah. Mula-mula adalah citra sekolah, kemudian menjadi gengsi bagi yang mau mendaftar ke sekolah tertentu. Gengsi akan naik jika seseorang mampu sekolah di sekolah yang memiliki citra baik. Bagi sekolah tidak dosa membangun cutra, bahkan citra baik harus diperjuangkan. Citra bukan hanya perkara luaran tetapi juga hingga ke dalam. Bukan hanya pupur, […]