Hujan baru saja reda di tempat tinggalku. Adem basah tanah menguar di penciuman. Lengking suara anak ayam mencari induknya. Ini hari kesekian aku bekerja dari rumah. Entah sampai kapan. Aku dan juga kamu harus sabar. Semoga ini segera berakhir sehingga kita kembali lagi berkumpul meneguk teh poci dengan kedamaian. Adakah yang salah yang telah kita lakukan sehingga Tuhan menyapa kita dengan sapaan yang demikian.
Aku melakukan hal-hal yang bisa aku lakukan. Aku harap kau juga begitu. Aku menyibukkan diri. Setiap pagi mencatat hal-hal yang akan aku lakukan pada hari ini dan mengevaluasinya pada sore hari. Banyak yang luput tapi tidak apa-apa. Ini hanya upaya produktif saat di rumah.
Aku mengambil buku”Muhammad-Kisah Nabi berdasarkan Sumber Klasik” karya Martin Lings. Pada bab pertama membahas tentang Rumah Allah. Pada bab ini menceritakan tentang Ibrahim, Sarah, Hajar, Ismail, Ishaq, air zamzam, bukit shafa marwa. Kemudian aku timbul ide untuk mengangkat cerita air zamzam ini ke dalam sebuah dongeng. Aku melengkapi referensi dengan membaca “Sejarah Baitullah” karya Fathi Fawzi Abdil Muthi dan “Kisah Para Nabi” karya Ibnu Katsir. Setelah itu aku susun naskah. Lalu aku mencari ide visual yang tampil untuk cerita ini.
Tadinya aku ingin menggunakan tekhnik kolase tetapi akhirnya menggunakan teknik bayangan. Agak minder juga sebenarnya. Zaman animasi begini kok pakai teknik bayangan yang kuno. Sempat juga terbersit pikiran, adakah guna manfaatnya membuat beginian atau jangan-jangan meyia-nyiakan waktu saja. Tapi kemudian aku bilang:peduli amat. Apalagi setelah istri dan anak-anak membantu. Jadilah kegiatan ini menjadi kegiatan keluarga yang asyik. Jika kamu tertarik menontonnya bisa masuk ke youtube. Link ada di postinganku sebelumnya.
Maaf aku bukan youtuber jadi aku tidak menganjurkanmu untuk share, like, dan subcribe. Aku hanya alih wahana dongeng saja karena banyak jadwal-jadwal yang ditunda. Selamat berkarya, tetap produktif di tengah serangan wabah. Kita bisa.
