Ending unik dan perempuan korban

Ending yang lembut juga ditampilkan oleh Benny Arnas dalam cerpen “Parang Patah” (Jawa Pos, 19/07/2020). Cerpen ini sebenarnya berakhir saat Patah membunuh Badrul, bos sekaligus pembunuh Bapaknya dan pemerkosa kakak perempuannya. Badrul adalah pimpinan begal kelompok Darah Api. Selama ini tanpa diketahuinya Patah bekerja untuk Badrul. Patah akhirnya mengetahuinya dan berkesematan membalas dendam. Tubuh Badrul terpaku oleh parang Patah yang patah di dinding rumah. Sebuah Ending yang meledak dan membuncah. Namun Benny tidak ingin mengakhiri cerpen itu dengan cara itu. Ia menambah satu paragraf yang membuat cerpen ini lain dari yang lain. Paragraf terakhir itu adalah si Patah kembali melanjutkan Ebtanas dengan tanang, dengan senang. Ending yang dingin, sedingin karakter Patah yang malakukan hal-hal besar dengan darah dingin. Jika lazimnya orang habis membunuh dia tidak akan mengerjakan tugas-tugas Ebtanas dengan setenang itu.

Satu lagi yang saya catat dalam cerpen ini adalah penggunaan kata sifat (patah) sebagai nama tokoh (Patah). Jadi judul “Parang Patah” dalam cerpen ini bisa berarti parang yang patah atau parang milik patah.

Cerpen ini menggabarkan suasana tahun 1997 dimana masa demontrasi yang dilakukan oleh mahasiswa yang menuntut Suharto diturunkan. Yang agak ganjil adalah ketika motor merek Vega R disebut motor buntut oleh penulis. Pada tahun 1997 Vega R bukanlah motor buntut karena menurut pencarian saya Vega R rilis pertama kali tahun 1999.

Dalam cerpen ini menempatkan perempuan sebagai korban. Ibu yang sakit-sakitan, dan kakak yang stress karena menjadi korban pemerkosaan.

0Shares
Dosen di Universitas PGRI Semarang. Penulis buku Soko Tatal dan kumpulan cerpen Di Atas Tumpukan Jerami. Penggiat di Simpul Gambang Syafaat Semarang dan Maiyah Kalijagan Demak.
Pos dibuat 143

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.