Tawasul ayahnya Kanjeng Nabi

Mintalah kepada Allah, kemudian menyebut Kanjeng Nabi. Mbah Nun menjawab pertanyaan tentang tawasul kepada Ayahnya Nabi Muhammad dengan terlebih dahulu bertanya, kalau kamu minta langsung kepada Allah, dibanding lewat perantara kira-kira lebih kabul mana? Hadirin menjawab “langsung ke Allah.” Kemudian Mbah Nun meneruskan, “Tapi kalau kamu minta kepada Allah tanpa menyebut-nyebut Kanjeng Nabi, Gusti Allah kurang seneng karena Allah cinta kepada Kanjeng Nabi.
“Jika kamu minta kepada Allah kemudian ingat Kanjeng Nabi, ingat Sunan Ampel, ingat simbahmu, Gusti Allah senang, eh arek-arek iki bawa Nabinya, bawa Mbah-mbahnya. Yang punya syafaat itu hanya Nabi Muhammad, maka kalau berdoa harus bersholawat. Allah senang jika kamu meminta sesuatu sekaligus menyatakan cintamu kepada kekasihNya, Muhammad.”

Mbah Nun menambahkan “Tidak apa-apa, apa saja dalam kontek takdim kepada Allah dan mencintai yang diciptakan oleh Allah itu juga tawasul. Kalau yang menjadi maksudmu, menghormati Kanjeng Nabi kok tidak menghormati Bapaknya, itu baik. Kalau memang baik lakukan saja.”

Mbah Nun memberi contoh, Sholawat Badar yang diciptakan oleh ulama Banyuwangi adalah mendoakan pahlawan Badar melalui Kanjeng Nabi, karena kita tidak bisa diandalkan maka kita melalui Kanjeng Nabi. Dengan mendoakan pahlawan Badar kita dapat berkahnya.

0Shares
Dosen di Universitas PGRI Semarang. Penulis buku Soko Tatal dan kumpulan cerpen Di Atas Tumpukan Jerami. Penggiat di Simpul Gambang Syafaat Semarang dan Maiyah Kalijagan Demak.
Pos dibuat 143

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.