Cinta tanpa pengetahuan akan melukai

Namanya saja sedang jatuh cinta apapun dilakukan untuk yang dicintai. Ia para pencinta akan memberikan perhatian berlimpah. Maka ada ungkapan cinta yang terlalu. Namun lagi-lagi tidak ada yang baik bagi yang terlalu. Dia yang dicintai akan merasa terganggu jika terlalu diperhatikan.

Muter-muter sebenarnya bicara apa sih. He he he. Gini aku sedang gandrung merawat anggrek. Anggrek biasa saja, tidak yang mahal-mahal. Karena musim kemarau untuk menghindari sinar matahari yang berlebih aku pindah anggrek-anggrek itu ke belakang. Tidak cukup itu, sesuai dengan pemahamanku maka anggrek itu butuh air banyak mengingat musim kemarau. Akhirnya setiap pagi dan sore aku siram. Perkiraan ku akan cepat tumbuh dan berbunga. Itu aku lakukan hampir satu bulan terakhir.

Dan ternyata oh ternyata, cinta pun butuh pengetahuan. Cinta tanpa pengetahuan justru akan melukai yang dicintai. Suatu siang perasaanku tidak enak. Akhirnya aku bongkar media tanam anggrek itu. Ya Allah akar-akarnya rusak membusuk. Ini pasti terlalu banyak air. Cinta butuh memahami yang dicintai. Butuh dialog agar cinta tidak melukai.

Cinta itu butuh ukuran, tahu dosis, dan bisa menahan diri. Orang tua yang mengaku cinta pada anaknya memberi fasilitas motor pada anaknya padahal umurnya belum cukup. Yang menjadi pertimbangan hanya satu; anaknya bahagia. Ia tidak memiliki ilmu dosis bagi anak, dosis adalah ukuran seseoang boleh mengonsumsi sesuatu atau tidak. Takarannya kurang akan bahaya dan jika takarannya berlebih akan bahaya pula. Itu namanya overdosis.

Sekarang anggrek sudah aku angkat. Aku ganti media tanam dan hanya akan ku siram seminggu dua kali. Semoga anggrekku selamat.