Anak itu mendapat angpao lebaran. Ia buka angpao itu sedikit. Hatinya bungah, bibirnya senyum-senyum tidak jelas. Ia ayem karena melihat gambar berwarna merah. Ia hanya buka sedikit lalu ia masukkan lagi ke saku.
Si anak masuk warung bakso.Ia merasa cukup uangnya untuk jajan bakso. Masih ada sisa mau ia belikan kuota internet. Ia berdoa semoga si pemberi angpao murah rizki.
Bakso habis, si anak berdiri mendekat pada kasir. Kasir memberi tahu, bakso, es teh, dan tahu habisnya tiga puluh ribu. Si anak buka amplop. Ternyata seratus ribu hanya motif amplop. Sedangkan isi amplop itu hanya sepuluh ribu. Wajah anak memerah. Ia panik. Bibirnya berubah bentuk. Ia membatin, “Bajingan”.