“Kita sering menempatkan seseorang secara subjektif ke dalam diri kita. Kita prasangkai seseorang sesuai dengan keinginan kita, ketika kemudian kita menemukan seseorang itu tidak sesuai dengan prasangka kita, kemudian kita marah dan balik benci. Di satu kesempatan Mbah Nun pernah berkata, “Jangan-jangan Anda salah paham dengan saya. Anda mengira saya yang tidak-tidak, maka Anda meminta […]
Tambang Kebudayaan
Mbah Nun bercerita tentang tambang terkait anak cucu. Orang-orang itu mengeksploitasi tambang tanpa memikirkan bagian untuk anak cucunya. Mereka berpikir tambang tidak akan habis. “Sebenarnya Indonesia itu kok sepertinya lebih bagus tidak punya tambang. Alam yang subur cukup menghidupi rakyatnya. Adanya tambang mengakibatkan perampokan oleh pihak luar dan dari dalam sendiri.” Lalu Pak Sutanto Mendut […]
Cerita Hulago Khan
Satu orang jahat yang disebut dalam Al-Qur’an adalah Haman. Para sejarawan tidak menyebut seorang Haman ini dalam lingkaran Fir’aun dan Qorun, tetapi Al Quran menyebutnya. Baru akhir-akhir ini ilmuan menemukan nama Haman di kitab-kitab kuno. Jika Fir’aun adalah raja, Qorun konglomerat, maka Haman adalah orang kepercayaan Firaun. Segala urusan kerajaan diserahkan kepada Haman. Menurut Mbah […]
Tawasul ayahnya Kanjeng Nabi
Mintalah kepada Allah, kemudian menyebut Kanjeng Nabi. Mbah Nun menjawab pertanyaan tentang tawasul kepada Ayahnya Nabi Muhammad dengan terlebih dahulu bertanya, kalau kamu minta langsung kepada Allah, dibanding lewat perantara kira-kira lebih kabul mana? Hadirin menjawab “langsung ke Allah.” Kemudian Mbah Nun meneruskan, “Tapi kalau kamu minta kepada Allah tanpa menyebut-nyebut Kanjeng Nabi, Gusti Allah […]
Maiyahan dan hujan
Di banyak sekali kesempatan saat acara maiyahan turun hujan lebat. Hal itu terjadi misalnya di Gambang Syafaat, di acara Banawa Sekar, dan di Kretek Bantul 23 Februari 2014. Hujan tidak menjadikan acara maiyahan berhenti atau jeda. Saat hujan datang maiyahan tetap berlangsung meskipun ada perubahan-perubahan bentuk. Mbah Nun menyampaikan bahwa hujan itu dari Allah, kita […]
Nasihat pernikahan Mbah Nun
Saat memberi ceramah pada acara pernikahan di Gontor, saya mencatat tiga poin penting yang disampaikan oleh Mbah Nun. Bahwa sakinah di dalam rumah tangga itu tidak mandek. Litaskunu illaiha bukan litaskunu fi ha. Sore bertengkar pagi baikan. Sakinah dalam berumah tangga itu sesuatu yang diperjuangkan terus menerus. Hal kedua adalah tentang ungkapan Jawa yang biasanya […]
jangan mudah menyalahkan orang lain
Di suatu kesempatan Mbah Nun menjenguk anak cucunya yang bekerja di Korea Selatan. Di sana Mbah Nun disambut dengan penampilan Reog Ponorogo sebelum beliau menyapa seribuan jamaah yang berada di sebuah ruang. Acara itu diselenggarakan oleh TKI di Korea Selatan yang berasal dari Jawa Timur. Mbah Nun memulai acara itu dengan salawat. “Kenapa sih kok […]