Dalam pengantar sebuah buku karya saya, guru saya, Ramatyan Sarjono menyatakan menolak menjadi supporter. Kita harus bermain sendiri di lapangan sendiri, meskipun lapangan itu kecil, sepi hanya ditonton oleh teman sendiri, katanya. Sebelum obrolan kita lanjutkan kita kembali ke sang Empu kata-kata itu dulu. Beliau adalah Ramatyan Sarjono. Dulu beliau adalah penggerak kesenian di Demak, […]